SELAMAT DATANG DI BLOG BOCAH SEGOG WETAN

29/01/2013

PELETAKKAN BATU PEMBANGUNAN MASJID DESA KEDUNGSEGOG OLEH WAKIL BUPATI BATANG

Banyak tempat orang untuk berkumpul dalam menjalin silaturahmi, namun tempat yang paling cocok untuk menjalin silaturahmi dan beribadah adalah di musholla atau masjid, di mana setelah sholat kita dapat bersilaturahmi dengan warga/orang di sekitar kita untuk saling bertukar pikianr ataupun yang lain. “Maka peliharalah tempat ibadah dengan sebaik-baiknya dan dapat menjaga ketertiban dan kebersihan sekitar. Jangan lupa jaga kerukunan sesame sehingga dapat tercipta lingkungan yang aman, kondusif dan tenteram,” pesan Wakil Bupati Batang H. Soetadi, SH, MM saat acara peletakan batu pertama pembangunan masjid Al Muttaqin Desa Kedungsegog Kecamatan Tulis, Rabu (2/1/2013).

H. Soetadi yakin, dengan kebersamaan dan gotong royong serta swadaya warga Desa Kedungsegog, pembangunan masjid tersebut akan terlaksana sesuai dengan rencana. Tidak ada dalam sejarah orang membangun mushola atau masjid berhenti dan tidak jadi. “Untuk itu jaga kebersamaan yang sudah terjalin dan saling menghormati,” tandas H. Soetadi.

Kepala Desa Kedungsegog, Rusbad menuturkan, pembangunan masjid ini sebetulnya bukan membuat baru, akan tetapi pengembangan bangunan yang sudah ada, di mana bangunan masjid yang lama sudah tidak muat menampung jamaah saat sholat Jum’at. Luas bangunan direncanakan 260m², dengan dana yang dibutuhkan diperkirakan sebesar satu milyar rupiah. Saat ini sebagian dana telah terkumpul, yang berasal dari swadaya warga. Untuk menambah kekurangannya, pihaknya akan mencari donatur kaum muslimin di luar Desa Kedungsegog.

Rusbad menambahkan, masjid ini akan dijadikannya kenangan-kenangan bagi warga, sebelum dirinya mengakhiri masa jabatan selaku kepala desa pada bulan Oktober 2013 nanti, setelah kurang lebih 15 tahun menjabat. Mengawali pembangunan Masjid Al Muttaqin tersebut, secara simbolis Wakil Bupati H. Soetadi meletakkan batu pertama pembangunannya. Wabup H. Soetadi juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan masjid tersebut, yang diterima Kades Rusbad.(dion-humas)

PENAMBANGAN GALIAN C DI ATAS BENDUNGAN DESA KEDUNGSEGOG

maraknya pengerukan batu dan pasir di aliran sungai desa kedung segog dengan alat alat berat membuat resah para petani desa kedungsegog. bagaimana tidak, eksploitasi batu yang dilakukan dengan alat berat ini dilakukan di aliran sungai di atas bendungan irigasi yang merupakan satu-satunya sumber pengairan lahan pertanian seluruh petani desa kedungsegog hingga sampai desa ponowareng.
jika hal ini tetap dibiarkan bukan tidak mungkin akan terjadi penurunan dasar Sungai desa kedungsegog. Penurunan dasar sungai ini, tentunya berpengaruh pada keberadaan bangunan, baik kawasan pemukiman maupun fasilitas umum seperti bendungan irigasi. Bangunan-bangunan tersebut pondasinya menjadi menggantung akibat penurunan dasar sungai. Beberapa diantaranya bahkan dalam kondisi kritis dan rawan ambruk terutama jika memasuki musim penghujan dan terjadi banjir. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan mengingat fungsi bendungan ini sangat vital, yaitu menyuplai pengairan untuk wilayah pertanian di desa kedungsegog maupun ponowareng.
 
dampak dampak lain yang ditimbulkan dengan adanya kegiatan ekploitasi ini diantaranya :
a.       Meningkatnya polusi udara
Terjadinya peningkatan debu yang menyebabkan kualitas udara disekitar kawasan penambangan menurun, sebagai akibat dari kendaraan truk yang mengangkut pasir serta tiupan angin jika di lokasi tambang tersebut tidak ada vegetasi yang cukup. Kara vegetasi yang berada di sekitar penambangan telah mati baik itu yang di tebang ataupun mati karena polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan berat yang digunakan di penambangan pasir
b.      Peningkatan kebisingan
Peningkatan kebisingan diakibatkan oleh aktivitas kendaraan truk, padahal sebelum adanya penambangan pasir suasana dilokasi tersebut jauh dari kebisingan, dan masyarakat masih dapat menghirup udara segar karena arus lalau lintas yang tidak begitu ramai. Sama halnya dengan hewan - hewan yang sebelumnya berada di sekitar tempat penambanagn, hewan tersebut mati karena kehabisan bahan makan yang. Sebagian hewan ada yang melarikan diri mencari tempat baru untuk mencari makanan demi mempertahankan keturunan dan juga kelangsungan hidupnya
c.       Penurunan kualitas air
Terjadinya penurunan kualitas air akibat dari pencucian pasir-pasir maupun karena akibat dari lahan yang telah menjadi terbuka karena tidak ada vegetasi penutup, sehingga air dapat mengalir dengan bebas ke badan-badan air. Debit air tanah juga akan menurun karena vegetasi/pepohonan yang dapat menampung air telah ikut di tebang dalam system penamabangan pasir.
d.      Rusaknya Jalan
Para penambang yang telah mendapatkan pasir biasanya meggunakan alat atau mesin mesin berat seperti mobil pengangkut. Mobil yang mengangkut pasir tersebut tentu menggunakan alternatif jalan raya yang tentunya akan membuat jalan raya semakin rusak di karenakan berat beban pada kendaraan angkut tersebut melebihi kapasitas yang di tentukan. Selain itu juga pengankutan bobot beban yang berlebihan dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas terutama di jalur utama. Kendaraan yang melintas di jalur utama biasa menggunakan kecepatan diatas 60 km/jam untuk menempuh waktu yang di targetkan. Itulah kenapa di jalan utama kendaraan tidak di izinkan untuk membawa beban yang melebihi kapasitas seperti truk pembawa pasir. Selain itu juga kendaraan yang membawa beban berat bisa menimbulkan kemacetan yang cukup parah.

KEDUNGBOTO DS. KEDUNGSEGOG SAKSI SEJARAH YANG BELUM TERUNGKAP

BOSTAN - Kedungboto terletak di Ds. Kedungsegog, Kec. Tulis, Kab. Batang. dinamakan Kedungboto karena disana terdapat bebatuan unik yang berbentuk kotak dan tersusun rapi sehingga menempel erat satu sama lain. jika dilihat dari teksturnya yang sangat keras serta warnanya yang hitam legam diperkirakan bebatuan ini terbentuk pada zaman batu megalitikum.

 
Berikut penampakannya :

Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang
Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang Potensi wisata unik Kab Batang penuh dengan sejarah yang sampai sekarang belum terpecahkan

Sungai berbatuan yang biasa digunakan untuk mancing di area Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang pemandangannya sangat bagus dan masih alami

Anak Batang Berkembang berfoto di bebatuan di kawasan Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang
Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang
diperkirakan batuan ini terbentuk di zaman megalitikum manusia purba


Sungai Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang
Sungai yang sangat jernih di Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang

Semoga Kedungboto Kedungsegog Tulis Batang menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi dan Kab Batang semakin terkenal dengan wisatanya yang bersejarah